Mentoring Sebagai Cara Meningkatkan SDI

Solusi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Insani
Dengan Menggunakan Strategi Mentoring

Oleh:
Rendik Setiawan S

1. Latar Belakang

GLOBALISASI telah menimbulkan dampak yang sangat berarti dalam berbagai dimensi kehidupan manusia. Globalisasi merupakan proses internasionalisasi seluruh tatanan masyarakat modern. Pada awalnya proses ini hanya pada tataran ekonomi, namun dalam perkembangannya cenderung menunjukkan keragaman. Malcolm Waters mengemukakan bahwa ada tiga dimensi proses globalisasi, yaitu: globalisasi ekonomi, globalisasi politik, dan globalisasi budaya. Dari segi dimensi globalisasi budaya, muncul beberapa jenis space atau lukisan, seperti: etnospace, technospace, financespace, mediaspace, ideaspace, dan sacrispace. Dengan demikian, universalisasi sistem nilai gobal yang terjadi dalam dimensi kebudayaan telah mengaburkan sistem nilai (values system) kehidupan manusia, khususnya pada negara-negara berkembang seperti Indonesia dalam menghadapi tahun era pasar bebas.

Dewasa ini kehancuran moral telah merasuk dalam beragam bentuknya nyaris dapat ditemui pada semua lapisan masyarakat dan pada semua dimensi kehidupan: politik, sosial, ekonomi, atau pendidikan. Banyak ditemui kasus degradasi moral mulai dari skala kecil sampai skala nasional, mulai kasus dari anak-anak sampai dewasa bahkan kasus orang tua. Salah satu contoh kehancuran moral bangsa adalah korupsi. Praktik korupsi juga turut melanda institusi pendidikan (18,1%), kesehatan (21,2%), bahkan lembaga keagamaan tidak luput dari korupsi (27,7%). Menurut Lembaga Transparancy International, Indonesia termasuk dalam kategori negara terkorup nomor tiga pada tahun 1999, nomor empat pada tahun 2000, dan nomor dua di dunia pada tahun 2001. Di lingkungan social, degradasi moral terlihat dengan banyaknya kasus penyakit masyarakat seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, dan lain sebagainya. Setiap harinya kita dapat menyaksikan kasus-kasus tersebut selalu mengisi informasi dan berita yang ditayangkan oleh media elektronik dan cetak. Lingkungan teknologi tak jauh beda dengan yang lainnya. Terdapat berbagai kasus di bidang teknologi seperti penipuan menggunakan media internet, pornografi lewat internet, dan sebagainya.

Degradasi moral juga menyerang bidang pendidikan. Di Perguruan Tinggi, kasus degradasi moral terlihat dengan banyaknya tingkah laku mahasiswa yang tidak sesuai. Hal ini trlihat dengan adanya kasus aborsi mahasiswa, pencurian, dan lainnya.

Sebagai Aktivis Dakwah Kampus mempunyai tanggung jawab untuk menyampaikan dakwah perbaikan akhlak dan moral. Dimulai dari kampusnya masing-masing diharapkan dapat memperbaiki akhlah dan moral lingkungan kampusnya dan secara berkala dapat memperbaiki kondisi moral bangsa. Dalam membentuk karakter yang islami maka diperlukan sebah strategi yang tepat dan terbukti nyata untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Insani masyarakat kampus.

2. Pembahasan

Landasan teori yang digunakan dalam penulisan ini adalah adalah:
• Didalam Al-Quran kata manusia disebut juga “basyar”. Sebagaimana dala Q.S Al-Kahfi 10 “Aku adalah basyar (manusia) seperti kamu yang diberi wahyu” Menurut Asy’ari, basyar adalah tiada lain manusia dalam kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi oleh dorongan kodrat alamiahnya, seperti makan, minum, bersetubuh dan akhirnya mati.

• Penggunaan kata insan memiliki makna yang berkaitan dengan kemampuan nalar dan kesadaran diri. Insan adalah manusia berakal yang memerankan diri sebagai subjek kebudayaan dalam pengertian ideal. Beberpa karakteristik insan menurut Islam diantaranya digunakan untuk menunjukan aktivitas yang berkaitan dengan ketrampilan mengetahui (Q.S. 4: 6) perilaku yang suka meminta izin (Q.S 24: 27), suka mengalami kelupaan (Q.S. 39:8), memikul amanat Tuhan (Q.S 33: 72). Kemampan dalam memanfaatkan waktu (Q.S. 103: 1-3), Perilaku Sopan Santun (Q.S. 53: 9).

• Insan memiliki konsep yang lebih tepat untuk menunjukan ‘manusia’ karena lebih lengkap. Oleh karena itu kata insan lebih tepat untuk menggantikan kalimat Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi Sumber Daya Insani (SDI). Dalam kajian sumber daya insani, manusia sebagai sumber daya penggerak suatu proses produksi harus mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang diilhami dari shifatul anbiyaa’ atau sifat-sifat para nabi. Sifat-sifat tersebut dapat disingkat dengan SIFAT pula, yaitu : shiddiq (benar), itqan (profesional), fathanah (cerdas), amanah (jujur/terpercaya) dan tabligh (transparan).

Secara bahasa mentoring maknannya adalah pendidikan atau pembinaan. Muatannya adalah pembentukan karakter kepribadiaan yang Islami diikuti dengan pembentukkan intelektual yang tinggi. Mentoring secara umum merupakan kegiatan pendidikan dengan pendekatan saling menasihati dan saling mengisi (Al-Ashr :1-3). Kelebihan dari penggunaan mentoring adalah:

1. Lambat tetapi hasilnya terjamin

Proses mentoring dalam membetuk karakter islami memerlukan waktu yang sangat lama akan tetapi hasil dari proses tersebut terjamin hasilnya. Hal ini telah dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk membina dan mendidik para sahabat.

2. Sulit tapi hasilnya paten
Dalam pembentukan karakter melalui proses mentoring memerlukan sebuah pengorbanan dan sulit untuk dilakukan, akan tetapi hasilnya akan paten atau permanen

3. Panjang tapi terjaga keaslianya
Proses penyampaian dalam mentoring memerlukan waktu yang panjang akan tetapi terjaga keaslian sumbernya.

Ada beberapa hal yang mempengaruhi kesuksesan didalam penerapan mentoring, hal tersebut adalah:

1. Mentor

Mentor, guru, atau pendambing bukanlah hal yang mudah dipilih karena merupakan salah satu indicator kesuksesan proses mentoring. Seorang mentor dipilih sesuai dengan kemampuan keilmuan dan akhlah atau kepribadiannya. Seorang pementor harus mempunyai ikatan batin kepada yang di binanya. Hal ini dikarenakan seorang mentor mengetahui kondisi, sifat, dan karakter binaannya.

2. Waktu
Idealnya proses mentoring dilakukan dua kali dalam seminggu atau minimal satu kali dalam seminggu. Waktu disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki binaan. Dalam satu minggu, mentoring harus berjalan dan tidak boleh terputus. Waktu tersebut juga harus memiliki keajekan waktu.

3. Monitoring Mentoring
Disetap akhir bulan harus diadakan monitoring mentoring yang dihadiri oleh pementor dan binaan. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan dan hasil mentoring selama satu bulan proses. Hasil mentoring selama satu bulan disampaikan dalam sebuah surat yang didalamnya berisi perbaikan-perbaikan dari proses mentoring tersebut.
Metode pendekatan yang digunakan adalah ceramah, game, dan diskusi. Dalam penyampaiannya, setiap materi membutuhkan waktu 60 menit (satu jam), dengan alokasi waktu sebagai berikut:
Gambar 1. Jadwal kegiatan Mentoring

Materi didalam mentoring harus runtut dan mengena. Oleh karena itu diperlukan kurikulum yang baku untuk menjalankan proses mentoring. Metode penyampaian materi mentoring bias menggunakan metode ceramah, nonton film bareng, atau teka-teki. Pada intinya metode yang digunakan dalam mentoring harus dikemas semenarik mungkin agar mudah diserap. Untuk menjaga kesehatan dan kekompakan diharuskan untuk melakukan rihlah dan riyadhoh satu kali dalam sebulan. Tempat mentoring juga bergantian dari tempat satu ke tempat yang lainnya untuk menghindari dari kebosanan.

3. Daftar Pustaka
http://www.hudzaifah.org/Article424.phtml (diakses tanggal 12 Desemer 2009)
http://www.muslimuda.org/forum/index.php?showtopic=549 (diakses tanggal 10 Desemer 2009)
http://elvingunawan.multiply.com/Tips Cerdas Mentoring Islam.htm/ (diakses tanggal 10 Desemer 2009)
http://andreas.wordpress.com/Situs Islam Klub Sekolah Mentoring Agama Islam.htm/ (diakses tanggal 13 Desemer 2009)
http:// almanhaj.or.id/Arti Penting Sunnah Dalam Memberi Solusi Bagi Problema Umat. Html/ (diakses tanggal 13 Desemer 2009)
http://hudzaifah.org/Ahwalul Muslimin Al Yaum (Problematika Ummat Islam Hari Ini).html/ (diakses tanggal 13 Desemer 2009)
thumbnail
Title: Mentoring Sebagai Cara Meningkatkan SDI
Rating: 4.9 - 991 user reviews.
Reviewed by: Unknown

Related Template pendidikan :

0 comments:

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 Kata Kata Mutiara Cinta: Mentoring Sebagai Cara Meningkatkan SDI.